Dengar. (A poem)




Bali, September 2019


Di tengah bising aku terdiam.

Kupandangi dirimu yang sibuk melantunkan nada,

menembang kidung penuh kesempurnaan.

Ragu-ragu, kulukis senyum dalam diam.

Menahan ego untuk membalas lantunan nadamu, yang kuyakin indah.

Tapi maaf, Sayang.

Sudah seribu kali kucoba sampaikan padamu.

Tapi kamu terus saja menembang,

tanpa pernah menyadari,

bahwa aku tunarungu.


Callista Amadira
Maret 2020

0 comments:

Post a Comment