Tips membuat visa turis Australia


Hai! Dalam posting kali ini saya akan berbagi tips untuk apply visa turis Australia dari Jakarta, bagi kalian yang berkewarganegaraan Indonesia. Tips-tips ini berdasarkan pengalaman saya sendiri dan bukan mengenai tata cara mengajukan permohonan visa, melainkan mengenai hal-hal kecil yang perlu dilakukan untuk mempermudah pengajuan visa turis Australia. 

Minggu lalu saya apply visa turis Australia melalui VFS Global yang berlokasi di Kuningan City, bukan langsung ke kedutaan Australia. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1.  CHECK LIST!

Yup, sebelum datang ke daerah kuningan yang selalu macet itu, lebih baik kita membawa dokumen yang lengkap sehingga gak harus bolak-balik ke rumah untuk melengkapi dokumen. Pengalaman saya kemarin, saya datang ke kantor VFS untuk membuat visa 1 keluarga saya (5 orang). Sebelum ke counter untuk memasukan dokumen, terdapat counter pengecekan dokumen dimana pemohon visa bisa meminta bantuan petugas untuk memeriksa kelengkapan dokumen. Saat saya datang ke counter tersebut, ternyata dokumen pendukung saya dan keluarga kurang lengkap dan disarankan untuk dilengkapi dulu, daripada sudah apply tapi malah ditolak. Akhirnya ya saya pulang lagi, dan kembali esok harinya dengan dokumen yang lebih lengkap.

Requirements untuk apply visa turis ini terbagi 2, yaitu yang bersifat wajib dan yang bersifat pendukung. Daftar dokumen yang wajib adalah:

  • Formulir visa 1416. Bisa di unduh disini
  • Tambahan formulir visa 1229 untuk anak dibawah 18 tahun. Bisa di unduh disini
  • Surat pernyataan siswa dari sekolah (untuk anak di bawah 18 tahun)
  • Paspor asli (hanya ditunjukkan saja, tidak ditahan)
  • Fotokopi paspor. Halaman yang harus di fotokopi adalah halaman data diri, visa yang sudah pernah didapat, dan halaman paling belakang yang terdapat alamat tempat tinggal.
  • Fotokopi KTP
  • Foto 3.5 x 4.5 background putih (1 lembar)
dokumen pendukung:
  • Akte kelahiran
  • Surat nikah
  • Kartu keluarga
  • Rekening koran
  • Pernyataan sedang berkuliah/bekerja dari instansi
  • Fotokopi visa yang pernah didapat 
  • Dan lain-lain.
2. Datang Pagi.

     Kantor VFS buka pukul 08.30. Karena waktu itu hari Jumat dan saya nggak yakin mereka akan ada istirahat Sholat Jumat atau tidak, saya memilih untuk datang pagi-pagi. Waktu itu saya datang 10 menit sebelum kantor buka, dan hanya ada 3 orang yang mengantri di depan pintu sebelum saya. Ada sekitar 10 counter yang tersedia untuk visa Australia, jadi saya gak pake antri lagi karena saya urutan ke-4. 
     Beda banget kalau dibandingkan dengan kunjungan saya 1 hari sebelumnnya, saat saya disarankan untuk melengkapi dokumen dan gak jadi apply visa di hari itu. Hari itu saya datang sekitar jam 1 siang, dan saat itu antrian sangat panjang. Pengalaman saya apply visa untuk 5 orang butuh waktu sekitar 40 menit di counter mulai dari review dokumen yang diberikan per-orang, tanda tangan, dan pembayaran. Bayangin aja berapa lama kita harus menunggu kalau di depan kita ada 30 orang yang mengantri? 
      Selain masalah antrian, kalau datang pagi-pagi jalan juga masih kosong. Dari daerah Kemang ke Kuningan City hanya butuh waktu kurang dari 30 menit, begitu juga pas saya pulang jam 09.30. Beda banget kalau dibandingkan hari sebelumnya saat saya datang jam 1 siang, dimana saya terjebak macet total dari dan menuju Kuningan City.

3. Bawa buku bacaan.

     Kalau nggak bisa datang pagi sesuai jam buka VFS, otomatis kamu harus rela antri di siang hari. Sayangnya, dimulai dari pintu masuk VFS kita diharuskan untuk mematikan HP selama berada di dalam ruangan, sehingga bakal bosen banget kalau kamu harus antri lama. Apalagi mayoritas pemohon visa datang sendirian sebagai representatif dari keluarganya, jadi ga ada teman ngobrol. Karena itu, lebih baik membawa novel atau majalah supaya antri nya nggak terlalu terasa. 

4. Pembayaran dengan credit card harus yang berlogo VISA/ Mastercard.

     Pembayaran permohonan visa sendiri bisa dibayarkan langsung di counter VFS, ataupun secara otomatis di charge melalui data credit card yang tertera di formulir. Nah, VFS ini kan seperti perantara antara visa applicant dengan kedutaan. Dengan mengajukan visa di VFS, kita nggak perlu ke kedutaan Australia lagi, melainkan VFS yang akan mengajukan aplikasi kita kesana. Tentunya, selain biaya visa itu sendiri yang dibayarkan ke kedutaan Australia, ada biaya tambahan yang perlu dibayarkan ke pihak VFS. Biaya ini dinamakan applicant logistic fee, sebesar Rp 189.500 per applicant.  
     Pembayaran permohonan visa dan applicant logistic fee bisa dibayarkan sekaligus di counter VFS.
Waktu itu saya berniat untuk melunasi semuanya dengan credit card papa saya yang sudah dititipkan. Namun saat saya mau bayar, ternyata credit card American Express saya ditolak karena mereka hanya menerima pembayaran melalui VISA dan Mastercard. Akhirnya saya hanya membayar applicant logistic fee di counter (karena tidak membawa cukup uang untuk membayar biaya permohonan visa), dan membiarkan pihak kedutaan langsung melakukan charge secara otomatis terhadap credit card yang tertera di formulir saya.   

5. Untuk anak dibawah 18 tahun!

     Catat ya, di halaman terakhir formulir yang harus tanda tangan bukan applicant sendiri, melainkan orang tuanya. Kemarin formulir adik saya sedikit bermasalah, karena yang tanda tangan adalah adik saya sendiri yang berusia 15 tahun. Akhirnya, Si Mbak nanya apakah saya mau bawa pulang dulu formulir adik saya untuk ditandatangani orang tua, atau tetap memasukan formulir adik saya namun dengan catatan bahwa applicant insist untuk menandatangani formulirnya sendiri. Karena waktu itu sudah mepet antara waktu 15 hari kerja dan tanggal keberangkatan saya (saya sudah beli tiket duluan), ditambah itu hari Jumat yang berarti saya harus menunggu sampai hari Senin kalau mau memasukan formulir adik saya lagi, maka saya memutuskan untuk tetap memasukan formulir adik saya. Selain itu saya juga merasa dokumen pendukung keluarga saya lengkap, dan yang terpenting dokumen orang tua saya jelas. 
     Oh iya, dan jangan lupa untuk dokumen tambahan, yaitu formulir visa 1229 (Bisa diunduh disini).


6. Jangan beli tiket pesawat dan booking hotel sebelum ada visa!
     
     Ya sudah jelas lah ya, kecuali kalau emang lagi ada tiket promo yang dibeli dari jauh-jauh hari hehe.


7. Buat visa jauh-jauh hari dari rencana keberangkatan.
   
     Jangan seperti saya yang super mepet, perhitungkan kalau pengerjaan visa turis Australia itu kurang lebih selama 15 hari kerja (jangan lupa kurangi hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional). Tapi walaupun estimasi nya 15 hari, pengerjaan visa turis juga bisa memakan waktu lebih cepat ataupun lebih lama.

8. Tulis email yang sama untuk semua applicant.

     Nah untuk yang pergi sama keluarga, lebih baik email yang ditulis di semua formulir adalah email satu orang saja. Kenapa? Karena jika permohonan visa kita disetujui, visa akan dikirimkan melalui email. Daripada tercecer, lebih baik dikumpulkan di 1 orang kan?

*****

   Mau cerita sedikit,  waktu itu saya apply visa hari Jumat 18 Juni 2016, sementara rencana keberangkatan keluarga saya adalah tanggal 12 Juli. Cukup khawatir karena setelah dihitung-hitung sesuai 15 hari kerja, di tambah libur lebaran tanggal 6 -7, berarti visa saya baru bisa jadi tepat tanggal 12 Juli. Apalagi saya gak yakin apakah VFS libur saat cuti bersama yaitu tanggal 4-8 juli, yang berarti visa saya baru bisa jadi tanggal 15 Juli. 
    Diluar dugaan, kemarin tanggal 23 Juni saya mendapat email kalau visa saya dan keluarga sudah jadi. Sedikit kaget, karena berarti pembuatan visa keluarga saya hanya memakan waktu 4 hari kerja kalau dihitung dari tanggal 18. Walaupun senang, saya tetap penasaran kenapa bisa begitu cepat prosesnya. 
     Setelah browsing, ternyata sebenarnya pemohon visa turis itu harus meyakinkan kedutaan kalau kita gak akan menetap untuk bekerja disana, memiliki biaya selama berada disana, memiliki alasan untuk kembali ke tanah air, dan gak akan macem-macem selama berada di Australia. Jadi selama bisa meyakinkan keempat hal tersebut, kemungkinan besar mudah mendapat visa. Disinilah kenapa dokumen pendukung seperti surat kepemilikan tanah, surat nikah, surat pernyataan sedang bekerja/bersekolah dan rekening koran itu penting. Selain itu, untuk yang sudah pernah bepergian ke negara lain lebih baik melampirkan fotokopi visa-visa yang sudah pernah didapat. Dengan ini, berarti meyakinkan pihak kedutaan Australia bahwa negara-negara lain sudah mempercayai kita untuk memasuki negara mereka, tanpa adanya kecurigaan akan hal-hal yang negatif.



0 comments:

Post a Comment